Mengapa Gunung Berapi Bisa Meletus?

Minggu, 01 September 2013


    Assalamualaikum wr. wb. Selamat malam sahabat enterwe di mana pun anda berada. Malam hari memang saat yang tepat untuk nyantai dan beristirahat. Tapi kalo belum ngepost, sepertinya ane belum bisa tenang, karena takutnya trafic blog malah semakin turun. Langsung aja nih, ane share info- info yang cukup menarik. 
     Perlu diketahui bahwa di perut bumi terdapat lapisan magma yang dinamakan dapur magma. Magma adalah batuan cair yang terdiri atas larutan silika dan bersuhu super tinggi (suhu magma bisa mencapai lebih dari 1000 derajat Celsius!). Nah karena suhu di perut bumi sangat panas, maka suatu saat tekanan di perut bumi bisa menjadi sangat besar dan harus dikeluarkan. Salah satu mekanisme alamiah bumi untuk menjaga keseimbangan “tubuhnya” adalah dengan mengeluarkan sebagian magma ini ke permukaan. Caranya? Ya dengan melalui gunung-gunung berapi yang meletus.
    Magma yang keluar dari perut bumi dinamakan lava, yang suhunya bisa mencapai 700 hingga 1200 derajat Celsius. Lava yang bersifat encer akan mengalir turun bersama air sungai. Sedangkan lava yang sifatnya lebih kental akan segera membeku sesaat setelah keluar dari bumi. Lava yang membeku inilah yang membentuk berbagai macam bebatuan yang lazim kita jumpai di daerah pegunungan.

      Material lain yang pada umumnya disemburkan oleh gunung yang sedang meletus adalah awan panas dan abu. Awan panas adalah semburan hasil letusan yang bergulung menyerupai awan. Awan panas ini bermuatan bebatuan panas dan material vulkanik padat dengan suhu hingga 600 derajat Celsius. Sedangkan abu yang ikut disemburkan saat gunung meletus adalah serpihan-serpihan yang sangat halus dan ringan. Karena ukuran yang sangat kecil dan ringan, abu ini akan terbawa angin dan bisa mencapai puluhan bahkan ratusan kilometer jauhnya dari pusat letusan.
Sekian posting malam hari ini. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar